Den Haag - Seketul besar roti di tangan kiri dan cawan anggur di sebelah kanan ada di tangan dua penatua dan pendeta yang berdiri di depan. Jemaah berjalan berbaris, menyobek sendiri roti gandum cokelat yang agak alot, lalu dicelupkan ke dalam anggur. Roti yang telah dicelupkan ke dalam anggur tersebut dimasukkan ke mulut, sementara sang penatua atau pendeta menyatakan, “roti ini adalah tubuh Yesus dan anggur adalah darahNya.” Sekitar dua ratusan jemaah mengikuti prosesi perjamuan kudus dalam rangka Paskah di Gereja Protestan Amerika di Den Haag, Minggu (4/4).
Ibadah Paskah diawali dengan lagu “My Redeemer Lives” dan dilanjutkan dengan pengumuman-pengumuman serta ucapan selamat datang dari pendeta. Setelah itu, semua jemaah saling bersalaman dengan orang-orang di sekitarnya sambil mengucapkan Peace of Christ, atau yang di Indonesia bisa disebut salam damai.
Setelah itu, dua lagu dinyanyikan berturut-turut, “Christ the Lord is RisenToday/Thine is the Glory” dan “Sing, Sing, Sing” sebelum pengakuan dosa pribadi dengan hening sejenak dan menyanyikan lagu “Mighty to Save”.
Dalam kebaktian, jemaah diberi kesempatan untuk menyampaikan permintaan doa mereka. Beberapa orang bercerita tentang pergumulan mereka dan doa-doa yang terkabul. Pendeta menanyakan seorang jemaah yang dalam pekan lalu meminta doa karena kehilangan sesuatu dan ternyata pada saat ditanyakan, barang tersebut sudah ditemukan. Semuanya ikut merasa lega.
Rangkaian permintaan doa tersebut lalu dipanjatkan sang pendeta dan ditutup dengan Doa Bapa Kami bersama-sama. Persembahan diedarkan bukan berupa kantong melainkan piring-piring kayu. Tampak uang kertas pecahan 5 euro yang berwarna abu-abu dan serta pecahan merah 10 euro. Beberapa lagi memberi dengan uang logam, entah pecahan 1-2 euro atau 50, 10, 5 sen euro.
Seusai persembahan, anak-anak dipisahkan untuk mengikuti acara mencari telur Paskah. Saat kebaktian dimulai, anak-anak tersebut juga diberi gambar untuk diwarnai lengkap dengan pensil warna. Tampaknya diberikan agar mereka tidak merasa bosan saat mengikuti kebaktian. Pada kesempatan itu pula, terdapat baptisan orang dewasa. Kedua orang tua mengapit anaknya yang akan dibaptis.
Sebelum proses perjamuan kudus, Pendeta Tim Blackmon memberikan khotbah. Kali ini diambil dari Yohanes 5:19-29. Pendeta Tim Blackmon memaparkan bahwa kematian adalah sesuatu yang tidak bisa ditertawakan. Ada yang meninggal karena sakit, kecelakaan, atau penyebab lain. Namun sebagian besar dari kita seperti balon gas, yang diam-diam habis, susut hingga tiada lagi.
Tidak ada orang yang ingin tua atau meninggal dunia. Tanda-tanda penuaan itu nyata, bahkan menurut pendeta itu, mengutip Max Factor, rahasia laris produk kosmetiknya adalah karena mereka menjual harapan.
Namun, Yesus telah mati dan bangkit untuk kita. Kebangkitannya menjadikan orang-orang yang percaya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Pendeta Tim lalu mengajak para jemaah yang percaya untuk mengikuti prosesi perjamuan kudus menerima roti yang melambangkan tubuh Kristus dan anggur yang melambangkan darahnya.
Peringatan Penting
Prosesi tidak seperti di Indonesia yang mensyaratkan hanya mereka yang telah mengikuti sidi atau pengakuan iman boleh menerima perjamuan. Siapa saja yang percaya Kristus diizinkan untuk mengikuti prosesi tersebut. Meski demikian, tampak pula 1-2 jemaah yang tidak bangkit berdiri dan mengikuti perjamuan kudus. Mereka tetap tinggal di tempat duduknya.
Seusai kebaktian, disediakan kopi dan kue-kue. Paskah merupakan peringatan yang paling penting dirayakan di negeri Belanda. Salah satu tradisinya adalah karnaval dan penyalaan api Paskah. Pada keluarga-keluarga dirayakan dengan makan bersama.
Di Belanda, liburan Paskah merupakan libur panjang akhir pekan, Jumat-Senin. Di salah satu taman bunga tulip terkenal, Keukenhof, diadakan acara khusus untuk merayakan Paskah. Sayang SH tidak dapat menyaksikan rangkaian upacara Paskah di taman itu. Namun, cukuplah dengan mengikuti kebaktian Paskah di salah satu gereja Amerika di Den Haag ini. n
dipublikasikan di Sinar Harapan, 5 April 2010
http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/merayakan-paskah-di-belanda/?tx_ttnews%5Byears%5D=2010&tx_ttnews%5Bmonths%5D=04&tx_ttnews%5Bdays%5D=5&cHash=f310df022f