Hillary Sukses Lakukan Diplomasi Merakyat
Oleh
Natalia Santi
”Wah cantik ya...”
”Ramah lagi... ”
”Jauh-jauh dari Amerika cuma meninjau kakus...”
JAKARTA – Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke RW 8, Petojo Utara disambut masyarakat dengan antusias. Warga melambai-lambaikan tangan sambil berseru ”Welcome! Welcome!”.
Mantan Ibu Negara AS itu pun menyambut seruan mereka dengan lambaian tangan seraya tersenyum lebar dan penuh kehangatan.
Tidak hanya warga sekitar, beberapa karyawan yang bekerja di kawasan tersebut pun menyempatkan diri untuk ikut dalam kemeriahan penyambutan mantan Ibu Negara AS itu. ”Mumpung, Mbak. Kapan lagi bisa melihat Ibu Clinton ke sini,” kata seorang karyawan bank.
Hillary menyempatkan diri untuk mengunjungi kawasan percontohan yang menerima bantuan USAID di RW 10 Petojo Utara. Seusai bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan turut dalam acara reality show di televisi, mantan Ibu Negara AS itu melihat posyandu, pendidikan anak usia dini (paud), dan terakhir MCK Plusplus.
Di kawasan percontohan tersebut, USAID Indonesia menerapkan program terintegrasi berupa program kampung hijau, program sanitasi dan fasilitas cuci tangan dengan sabun, program toilet (mandi, cuci, kakus/MCK), serta program sungai bersih.
Biogas
MCK Plusplus terdiri atas enam toilet, empat kamar mandi, satu toilet dan kamar mandi khusus untuk anak-anak, tempat cuci tangan, serta tempat untuk mencuci. Tempat itu juga dilengkapi fasilitas pelayanan posyandu serta tangki pemurnian air Air Rahmat.
Keunikan MCK Plusplus tersebut adalah pemanfaatan tinja sebagai biogas untuk memasak di Dapur Komunal yang juga terintegrasi di tempat itu. Sekitar 80 keluarga atau 320 orang terdaftar sebagai pengguna rutin. Setiap bulannya, mereka dikenai biaya perawatan sebesar Rp 5.000 per keluarga.
Menurut Iin Indraswari, Ketua RT 11/8 yang ditemui SH sesaat sebelum Hillary tiba, kawasannya kerap dikunjungi oleh pejabat-pejabat daerah maupun luar daerah.
”Di RW 08 sini semua terbaik, paud dan posyandunya,” kata Iin yang menjabat ketua RT selama tujuh periode. Iin bukan satu-satunya perempuan yang menjadi Ketua RT.
Sekitar lima dari 14 RT lain di RW 08 juga dipimpin perempuan. Saat ditanya pendapatnya soal Hillary, Iin yang pernah tinggal di AS tahun 2001 tersebut berujar, ”Cantik banget, ya.”
Percontohan
Walter North, Direktur Misi USAID di Indonesia menyatakan, selama lima tahun sekitar 200.000 rumah berhasil mendapatkan air bersih dengan kerja keras semua pihak.
”Menurut saya itu pencapaian yang baik, namun masih banyak yang harus dilakukan,” katanya kepada SH seusai kunjungan Hillary di Petojo Utara. Indonesia menyediakan dana US$ 50 juta per tahun atau sekitar Rp 50 triliun untuk membangun infrakstruktur air, namun menurutnya perlu dana Rp 450 triliun rupiah agar masyarakat dapat mencapai target MDG soal air bersih.
North menyatakan, masalah air bersih dan sanitasi harus diatasi secara bersamaan. Tidak sekadar masalah teknis dan mesin, namun partisipasi warga juga penting, terutama jika ingin menjangkau rakyat miskin.
”Komunitas di sini menjadi contoh bagaimana semua pihak bekerja bersama-sama, dari kepemimpinan yang kuat dan pengerahan masyarakat yang baik,” katanya.
Dalam pertemuan dengan Menlu Hassan Wirajuda, Hillary menyatakan pemerintahnya akan meningkatkan kerja sama hubungan antar-rakyat. Saat ditanya apakah artinya peran USAID akan makin besar, North menyatakan, hal itu tergantung pada Kongres AS.
”Saya harap mereka mengakui kemajuan dan nilai penting Indonesia, dan mereka ingin membantu kami,” katanya.
Sementara itu, kehangatan sambutan masyarakat di Petojo tampaknya tidak lepas dari popularitas Presiden AS Barack Obama. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengaku kenal dan mengagumi presiden baru Amerika itu. Iseng-iseng SH bertanya pada kerumuman anak-anak berusia enam-tujuh tahunan yang ikut menyambut Hillary, ”Siapa, sih Obama itu?” Mereka serentak menjawab, ”Presiden Amerika!”.
Mau nggak Obama ke sini? ”Wah, boro-boro Obama ke sini, Presiden kita saja nggak!” jawab seorang anak dengan spontan. n
dimuat Sinar Harapan, Jumat 20 Februari 2009
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0902/20/sh03.html
No comments:
Post a Comment