
Chaat adalah “kolak” Pakistan. Bedanya kuah chaat terbuat dari susu atau yogurt tanpa rasa, ditambah sedikit gula. Isinya pun terdiri atas buah-buahan seperti apel, pisang, jambu atau anggur. Lebih mirip sup buah atau es buah kita.
Selain chaat, orang Pakistan juga mempunyai hidangan wajib saat iftar, yakni chepati, pakora, dan samosa, lengkap dengan saus mint chutney yang berwarna hijau segar. "Buat orang Pakistan, tak ada buka tanpa pakora dan samosa," kata Mirza Salman Babar Beg, Kuasa Usaha Pakistan untuk Indonesia saat acara buka puasa bersama di Jakarta, Senin (14/9).
Menurut Mirza, sebagai negara muslim, banyak kesamaan adat istiadat maupun bahasa Indonesia dengan negaranya. Orang Pakistan pun merayakan Idul Fitri seperti muslim Indonesia. "Idul Fitri dirayakan seperti festival nasional. Setelah salat Ied, kami berziarah ke makam orang tua dan keluarga, sama seperti di Indonesia," kata Salman.
Dia menjelaskan kata 'ziarah' juga sama artinya dengan zarrant dalam bahasa Urdu. Soal bahasa, banyak kesamaan, seperti hidayah, amanah, khusus, dan kunci.
Salman mengaku nyaman menjalankan ibadah puasa di Indonesia. "Selain waktu iftar 45 menit lebih lama di Pakistan, iklim Indonesia juga lebih nyaman. Suhu udara di Pakistan panas," katanya.
Istrinya, Somia Salman mengungkapkan, gadis-gadis di Pakistan juga berdandan secantik-cantiknya sewaktu Lebaran. Mereka berpakaian tradisional, yang disebut shalwar kameez dengan sedikit bordiran. "Semua orang mengenakan baju yang modis," kata Somia.
Perempuan Pakistan melukisi tangan mereka dengan henna. Di malam takbiran, keluarga besar berkumpul, dan para wanita saling menghiasi tangan mereka dengan henna.
Lima hari menjelang Lebaran, pasar-pasar buka hingga tengah malam. Baju-baju, perhiasan, dan sepatu banyak digelar. Para wanita biasanya memadumadankan sepatu dengan perhiasan dan warna gaunnya.
Di Pakistan juga ada kebiasaan mudik, serta membagi-bagikan uang baru kepada anak-anak kecil yang disebut eidi.
Sementara itu, Atase Pers Kedubes Pakistan Saeed Javed mengatakan, di negaranya di kala iftar, banyak orang di jalan-jalan menawarkan buka puasa gratis. "Biasanya yang ditawarkan buah atau jus," katanya. Orang tidak perlu cemas jika berada di jalan saat berbuka tiba. "Kami bisa mengetuk pintu rumah terdekat, dan mereka biasanya menawarkan makanan berbuka puasa," kata Saeed. Di Pakistan, para pejabat pemerintah juga kerap mengadakan buka puasa bersama. "Paling sedikit tamunya seratus orang," kata Saeed. (natalia santi)
Diterbitkan Sinar Harapan, Jumat, 18 September 2009
foto: pakistanifoodrecipes.com